RUBRIK.co.id,BULUKUMBA- Oknum guru SDN 205 Bontosunggu, desa Bukit Tinggi, kecamatan Gantarang, kabupaten Bulukumba , Sulawesi Selatan berinisial SA dilaporkan ke polisi karena diduga telah melakukan penyekapam dan penganiyaan terhadap NHA 8 salah seorang murid.
Orang tua korban Supardi kepada rubrik.co.id Rabu malam 7 Juni 2023 membenarkan tentang laporan tersebut.
” Iye saya sekarang di polres Bulukumba bersama putra saya melaporkan gurunya yang telah memukul dan menyekap anak saya pak, ini keterlaluan,” ujarnya.
Menurut Supardi kendati pelaku telah datang ke rumah orang tuanya (nenek korban) untuk meminta maaf namun dirinya mengaku tidak terimah perlakuan dari pelaku.
” Dia datang minta maaf di rumah nenek anak saya, tapi saya tetap tidak terimah karena keterlaluan caranya memukul,” kesal Supardi.
Bahkan pelaku mengaku khilaf dan penyakitnya datang sehingga memukul anaknya di sekolah.
” Yang saya paling tidak terimah kenapa harus disekap dalam ruangan baru dipukuli , sehingga luka lebam ditubuh anak saya,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya NHA 8 murid Sekolah Dasar Negeri (SDN) 205 Bontosunggu, desa Bukit Tinggi, kecamatan Gantarang, kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan diduga disekap dalam ruangan dipukuli oleh oknum guru disekolahnya.
Hal ini diungkapkan oleh orang tua murid Supriadi kepada wartawan Rabu 7 Juni 2023 malam.
Supriadi menceritakan hal ini diketahui setelah membuka pakaian sekolah putranya saat pulang kerumah.
” Saya baru tau setalah dia pulang sekolah saya buka bajunya saya kaget banyak bekas pukulan di badanya,” katanya.
Ditambahkan Supardi anaknya mengalami luka memar di bagian perut dan sejumlah luka lebam dibagian tubunya.
Dari keterangan putranya mengaku tidak tau menahu apa masalah sehingga oknum gurunya berinisial SA langsung memukul dirinya mulai dari depan sekolah sampai dalam ruang belajar,” ujarnya.
Bahkan dari keterangan putranya NHA mengaku sempat disekap dalam ruangan dan dipukuli menggunakan tangan SA.
“Seandainya saya tidak dibuka bajunya saya tidak tau kalau anak saya sudah dipukuli gurunya di sekolah sampai lebam-lebam,” katanya.
Bahkan Supardi mengaku putranya mengalami trauma dan takut untuk masuk sekolah.
” Selain trauma anak saya sampai saat ini masih merasa sakit akibat pukulan tersebut,”Ungkapnya.
Usai kejadian tersebut oknum guru SA datang kerumah kerabatnya yang tidak lain adalah neneknya sendiri untuk meminta maaf atas perbuatan yang telah dilakukanya.
” Dia datang di rumah orang tua saya (nenek NHA untuk meminta maaf mengaku khilaf dan penyakitnya kambuh lagi,” Tutupnya.
Sementara itu kepala sekolah SDN 205 Bontosunggu, Najamuddin yang coba dimintai konfirmasi hal ini belum bisa tersambungkan (ponsel OFF). (**)
Komentar