Aktivis Sebut Harga Masker dan Antiseptik Dimainkan, Polisi Obok-Obok Apotik di Bulukumba

RUBRIK.co.id,Bulukumba- Aktivis di kabupaten Bulukumba mensiyalir adanya dugaan permainan harga masker dan cairan Antiseptik yang dimainkan oleh pemilik toko-toko termasuk apotik di kabupaten Bulukumba.

Hal ini dikemukakan oleh salah satu aktivis di Bulukumba Ferdi Ansar kepada Rubrik.co.id Senin 24 Maret mengatakan kalau pihaknya mendesak kepolisian polres Bulukumba untuk melakukan sidak di toko-toko penjual masker dan antiseptik di Bulukumba.

Menurut Ferdi dengan Maraknya Penjualan Masker Dan Cairan antiseptik Yang Harganya Sangat Melonjak Naik,Tentu Sangat Berdampak Bagi Masyrkat Kecil,Mengingat Saat Ini Dunia Di Landa Virus Covid 19 Yang Tentu Sangat Membahayakan Kita Semua.

Olehnya Itu Kami Meminta Kepada Bapak Kapolres Untuk Segera Memerintahkan Anggotanya Atau Satuannya Untuk Segera Turun Ke lapangan Menyidak Ke Toko Toko Yang Hari ini Kami Duga Mereka Memainkan Harga penjualn Masker Dan Cairan AntiSeptik Atau Handsanitaeser.

” Kepada bapak kapolres untuk segera turun menyikapi hal ini, karena saat ini masyarakat sangat sulit mendapatkan masker dan antiseptik ada lagi di dapat harganya selangit” Desak Ferdi.

Menanggapi hal tersebut polres Bulukumba polisi menggelar operasi dijumlah toko dan apotik

Operasi pertama digelar di sebuah tempat laundry Mr Pocang, Jalan H. Bau, Apotik Sehati, dan sertakan salah satu toko penjual sanitizer (antiseptik) di konfleks BTN 2 Kabupaten Bulukumba, Sulsel, Senin (23/3/2020).

Dari pantauan Rubrik.co.id, di lokasi, polisi menemukan sejumlah masker dan sanitizer yang akan dijual kepada masyarakat.

Sementara pemilik toko, AS (32) mengatakan, dirinya membeli hand sanitizer berbeda harga. Hand sanitizer warna hijau dibeli dari sebua apotik Sehati tepat depan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) seharga Rp65 ribu.

Sementara hand sanitizer warna biru dibeli dari salah seorang penjual di sosial media (Sosmed), facebook.

“Saya juga beli ini barang dari seseorang,” kata pemilik toko, AS kepada petugas Satreskrim Polres Bulukumba, Senin (23/3/2020).

Sementara Kasat Reskrim Polres Bulukumba, AKP Berry Juana Putra, mengatakan sidak dilakukan untuk menghindari dugaan penimbunan masker dan penjualan yang berlebihan.

“Seperti masker dia beli seharga Rp30 ribu satu tempat yang isinya 5 buah, lalu dijual kepada masyarakat itu seharga Rp50 ribu,” kata AKP Berry Juana Putra di lokasi sidak.

Hingga berita ini diturunkan, proses sidak yang digelar oleh anggota Satuan Reskrim Polres Bulukumba masih berlangsung. Pemilik toko pun masih dimintai keterangan terkait barang jualannya tersebut. (Sy)

Komentar