Petani Bulukumba: Mesin Pemotong Padi Lebih Efisien

RUBRIK.co.id,Bulukumba- Sejumlah petani di Kabupaten Bulukumba Sulawesi Selatan mengatakan,  penggunaan alat/mesin pemotong padi lebih efektif dan efisien dibanding menggunakan jasa buruh tani yang masih menggunakan teknik pemotongan konvensional.

“Selisihnya bisa mencapai Rp100 ribu per satu bahu atau 500 are,” kata Rahmat salah seorang petani di Gantarang Senin 30 Maret 2020

Ia menggambarkan, biaya sewa alat berat pemotong padi rata-rata sebesar Rp350 ribu untuk setiap 125 are.

Itu artinya, lanjut Rahmat jika satu petak sawah setempat rata-rata berukuran 500 are, ongkos operasional panen padi adalah sekitar Rp1,4 juta.

“Biaya operasional itu masih lebih murah karena jika menggunakan jasa buruh tani, biayanya bisa mencapai Rp450 ribu per 125 are,” ujarnya.

Di saat harga gabah diprediksi akan naik musim panen tahun ini lebih menguntungkan jika panen dilakukan menggunakan alat pemotong padi.

Sebab selain lebih efisien, cara kerja mesin potong sekaligus perontok padi jauh lebih efektif.

Dalam hitungan jam, panen padi bisa diselesaikan dengan potensi buliran padi/gabah hilang minim.

“Lebih menguntungkan pakai mesin. Menggunakan jasa manusia (buruh tani) selain lama dan ongkos mahal, pemilik sawah masih harus menyediakan konsumsi dan sebagainya. Jatuhnya tetap lebih mahal (jika tidak menggunakan mesin),” kata Burhan petani lainnya.

Di Bulukumba sendiri petani yang memiliki mesin perontok sekaligus pemotong padi belum banyak.

Namun tren penggunaan teknologi dengan sistem menyerupai traktor sawah dalam berbagai ukuran tersebut diklaim pihak dinas pertanian setempat, meningkat.

Kelangkapan mesin pemotong padi saat ini dimanfaatkan sebagian pihak untuk menyediakan jasa rental alat berikut operatornya dengan biaya sewa yang telah ditentukan dan disepakati petani penyewa.(*)

Komentar