Satgas Pangan Ingatkan Pedagang di Bulukumba tak Naikkan Harga Seenaknya

RUBRIK.co.id,Bulukumba- Satgas Pangan Polres Bulukumba Sulawesi Selatan mengingatkan pedagang untuk tidak bermain curang dan menaikkan harga seenaknya saat virus corona mewabah maupun menjelang bulan suci ramadhan

“Kami ingatkan kepada seluruh pedagang dan distributor, tolong situasi ini jangan dimanfaatkan untuk mengeruk keuntungan berlipat ganda di luar kewajaran,” tegas kasat Reskrim Polres Bulukumba AKP Berry Juana Putra Rabu 8 April 2020.

Dia mengungkapkan, timnya akan menelusuri jika ada barang pangan dan bahan pokok penting lainnya dijual melebihi harga acuan dan Harga Eceran Tertinggi (HET). Termasuk jika stok barang tiba-tiba kosong di pasaran yang diduga ada praktik penimbunan.

” Dalam waktu dekat ini kita akan lakukan sidak masalah jadwal tidak akan kita sampaikan, karena sudah beberapa laporan adanya harga bahan pokok yang mulai dikeluhkan karena adanya kenaikan harga di musim pandemi Corona dan jelang bulan suci ramadhan ” Ujar Kasat Reskrim

Kepada masyarakat, Berry Juana Putra mengimbau agar tidak panik dengan membeli barang secara berlebihan atau melakukan aksi borong karena stok bahan pokok penting masih aman di pasaran.

Ditambahkan Berry untuk beras stoknya masih aman hingga beberapa bulan ke depan.

Terkait naiknya harga gula pasir yang belakangan membuat masyarakat gundah, menurut Berry dikarenakan stoknya terbatas lantaran minimnya bahan baku akibat dampak virus corona dan ini bukan hanya di kabupaten Bulukumba namun kenaikan ini terjadi menyeluruh.

Diberitakan sebelumnya stok gula pasir mengalami kelangkaan beberapa hari terakhir di Kabupaten Bulukumba. Kebutuhan pokok yang satu ini tak lagi terpajang di beberapa toko retail modern dalam sepekan terakhir.

Di Desa Taccorong Kabupaten Bulukumba misalnya, Salah satu kasir toko retail modern yang berada di Kecamatan Ujung Bulu itu mengakui kehabisan stok gula dalam kurun waktu sepekan terakhir ini.

“Kosong, sudah seminggu tidak ada gula masuk di toko kami,” kata kasir toko retail di Desa Taccorong, Darma Yunita.

Akibat kelangkaan itu, harga gula di pasaran khususnya di toko klontongan tidak semanis rasanya, naik dari harga Rp 12 ribu perliter menjadi Rp 16 hingga Rp 25 ribu.

Dampak tersebut sangat dirasakan oleh masyarakat Bulukumba, salah seorang warga mengeluhkan kelangkaan hingga kenaikan harga gula pasir.

“Stoknya tidak ada, di beberapa toko retail modern kosong. Di toko klontongan naik harganya,” keluh salah seorang warga Bulukumba, Arini.

Kekurangan stok gula pasir di dibenarkan Kadis Perdagangan Bulukumba, Munthazir Nawir.

Dia mengaku, telah melayangkan surat kepada Bulog yang ditandangani langsung oleh Bupati Bulukumba untuk meminta penambahan stok gula.

Meski stoknya berkurang, Munthazir menyebut harga gula, khusunya di kota Bulukumba, masih stabil di harga Rp 16 ribu perliter.

“Gula kurang, namun stoknya cukup hingga Ramadan nanti. Bulan 4 kemungkinanya akan stabil,” sebut Munthazir.

Kecuali bawang putih, lanjut Munthazir tidak bisa dia prediksi kapan stoknya akan stabil kembali. Pasalnya, bumbu dapur itu di suplai langsung dari luar negeri.(**)

Komentar