RUBRIK.co.id,BULUKUMBA- Para petani jagung di Kabupaten Bulukumba mulai menjerit dengan dampak dari penyebaran virus corona (Covid-19) saat ini.Pasalnya, beberapa harga komoditi pertanian dan perkebunan mulai berjatuhan.
Saat ini, harga jagung di tingkat petani di Kabupaten Bulukumba terus merosot.
Bahkan dalam sepekan terakhir, harga jagung mengalami anjlok cukup dalam, dari Rp 4.300 per kilogram, kini hanya Rp 3.200/kilogram.
Harga tersebut masih akan mendapatkan potongan kadar air dan soso mencapai 50 persen.
Sehingga, petani hanya mendapatkan sekira Rp 1.700 per kilogram.
“Ini belum lagi musim raya, harga jagung sudah anjlok dalam, apalagi nanti kalau panen sudah merata,” kata Heri salah satu petani jangan asal kecamatan Bontotiro kabupaten Bulukumba kepada Rubrik.co.id Sabtu 18 April 2020.
Padahal, kata Bakri, tahun lalu, harga terendah dari jagung hampir sama dengan saat ini, sekira Rp 3.200 per kilogram.Hanya, untuk potongan kadar air dan soso, 35 persen.
Sehingga, harga jagung yang diterima bersih oleh petani masih pada kisaran Rp 2.000 per kilogram.
“Kalau harga jagung bersih diterima petani hanya Rp 1.400 per kilogram, jelas kami rugi.Karena untuk modal saja sudah tidak masuk,” keluh Heri
Dengan kondisi ketidakpastian di tengah wabah virus corona, ditambah banyaknya kegiatan usaha yang terdampak, petani khawatir harga jagung akan mengalami penurunan terdalam dalam 5 tahun terakhir.
Bisa saja harga jagung akan turun bisa menyentuh Rp 1.200 perkilogram di tingkat petani, kalau kondisi tidak menentu seperti ini,” kata Sappe petani jagung lainnya asal kecamatan Gantarang.
Jika hal itu benar terjadi, ujar Sappe dipastikan akan banyak petani mengalami kerugian besar.
“Kalau harga Rp 1.500 sampai Rp 1.600 per kilogram itu, kita baru baru pulang modal.”
“Kalau sampai harga bersih di tingkat petani nantinya di bawah itu (Rp 1.600 per kilogram), petani pasti merugi semua,” kata Sappe
Tren penurunan harga jagung ini diakui oleh Arty Kurniansyah seorang pemilik gudang pembelian jagung di Kecamatan Ujung Bulu kabupaten Bulukumba.
“Kemungkinan harga jagung ini akan terus terkoreksi seiring memasuki panen raya,” kata dia
Untuk saat ini saja dirinya sudah stop sementara untuk pembelian jangun karena untuk pelemparan sangat susah.
” Untuk saat ini saya stop dulu beli jangun petani karena kita tidak tau mau jual kemana karena banyak gudang besar yang tutup sementara,” Kata pengusaha muda hasil bumi ini. (**)
Komentar