RUBRIK.co.id,BULUKUMBA- Keberadaan mesin perontok padi kini sudah tergerus oleh kemajuan dan perkembangan teknologi dengan hadirnya mobil pemanen buatan Jepang dan China yang dikenal dengan Mobil Combine
Suara mesin hingar bingar terbawa angin di terik matahari di sebuah lahan persawahaan dengan padinya yang menguning. Puluhan orang sibuk dengan pekerjaannya masing-masing, ada yang menyabit, ada yang sibuk membawa tumpukan padi dan ada yang memasukkan tangkai penuh buah padi di mesin perontok.
Itulah mesin rontok label lain dari mesin perontok padi, yang sangat populer di awal 2000-an hingga beberapa waktu lamanya. Kesibukan bukan saja sampai disana, saat matahari terbenam puluhan buruh yang dikenal sebagai buruh mesin perontok padin meninggalkan pematang menuju mobil truk atau mobil open cup yang akan membawa mereka kembali ke rumah.
Berkesan dan memberi lapangan kerja kepada warha. Namun seiring dengan perkembangan teknologi, kini mesin rontok mulai tergusur oleh kehadiran mobil pemanen buatan Jepang dan China yang dikenal dengan Mobil Combine.
Rontok seakan tinggal cerita dan hanya sesekali terlihat, tidak seperti dulu saat musim panen tiba puluhan truk melalui jalan pusat kota membawa mereka kembali kekediaman saat malam mulai berlabuh.
Limung 55 salah seorang burh rontok yang ditemui Jumat 1 Mei 2020 mengatakan hampir ratusah buruh dari berbagai daerah di Sulawesi Selatan diperkejakan hingga ke Kabupaten Wajo dan Bone.
Namun kini, kata Limung itu hanya tinggal kenangan.
“Sejak mobil combine datang, mereka tidak lagi mendapatkan job panen, walaupun ada itu sangat susah dan sulit,” keluhnya.
Bukan hanya Limung, Tua 50 yang juga pernah menjadi buruh rontok mengaku sedih sejak pekerjaan ini dikalahkan oleh teknologi. Dulu dirinya mampu membantu ekonomi keluarga hasil dari rontok , namun kini hanya tinggal di rumah karena tidak ada lagi lahan persawahaan yang memakai tenaga mereka.
“Inilah hidup pak, kami yang dulu mampu menghasilkan uang harus kalah dengan teknologi,” ujarnya.
Profesi yang banyak digeluti oleh berbagai usia kini tinggal kenangan, Teknologi dari negeri raksasa Jepang dan China telah menggusur keberadaan mereka. (**)
Komentar