RUBRIK.co.id,BULUKUMBA- Oknum dokter di di kabupaten Bulukumba menerobos Operasi penggunaan kedispilinan protokoler kesehatan di jalan poros Bulukumba-Sinjai tepatnya Desa Polewali Kecamatan Gantarang, karena tidak menggunakan masker Rabu 5 Agustus 2020 pagi.
Hasil pantauan Rubrik.co.id dilokasi operasi puluhan petugas gabungan TNI, Polri, BPBD, Dishub dan Satpol PP tiba-tiba menhentikan mobil Honda BR-V DD. 1374.HJ yang dikemudikan dokter, namun pengendara berusaha menerobos kerumunan petugas.
Petugas dan pengendara yang ada dialokasi sangat menyayangkan oknum dokter yang menolak menggunakan masker.
“Seharusnya dokter harus memberikan contoh kepada masyarakat masalah menggunakan masker, ini malah yang tahu masalah kesehatan melanggar,” Kata Musdalifah salah seorang pengendara yang melintas.
Pasi OPS Kodim 1411 Bulukumba Kapten Arh Sahabuddin yang memimpin operasi tersebut membenarkan adanya pengendara mobil yang dikemudikan oknum dokter kedapatan tidak menggunakan masker dan menolak untuk dihentikan.
“Benar ada pengemudi mobil yang menerobos petugas karena tidak gunakan masker, diketahui seorang dokter,” Katanya.
Kapten Sahabuddin menambahkan sangat menyayangkan sikap yang ditunjukkan oleh oknum dokter yang seharusnya memberikan contoh kepada pengendara lain untuk mematuhi protokoler kesehatan salah satunya dengan menggunakan masker.
Sementara itu petugas kepolisian yang ada dilokasi operasi sempat mengejar mobil milik oknum dokter, namun pengendara tetap tidak mau berhenti.
Sampai berita ini diterbitkan belum diketahui nama oknum dokter tersebut.
Sebelumnya Ketua Satuan Tugas (Satgas) Khusus Covid-19 Bulukumba, Letkol Arm Joko Triyanto, mengatakan, mulai Senin 27 Juli 2020 penerapan protokol kesehatan diperketat di Bulukumba.
Pemerintah Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel), menerapkan wilayah kota sebagai daerah ‘Wajib Pakai Masker’.
Pengumuman kewajiban menggunakan masker tersebut, terpajang besar di gapura perbatasan kota, seperti misalnya di Kelurahan Bintarore, Kecamatan Ujung Bulu.
Hal tersebut untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, yang jumlahnya terus meningkat di Bulukumba.(**)
Komentar