Desa Bontonyeleng Surplus Beras, Capai Rp26 Miliar Hasil Panen Padi Tahun ini

RUBRIK.co.id, BULUKUMBA- Desa Bontonyeleng, kecamatan Gantarang, kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan mencatat pencapaian luar biasa dalam sektor pertanian.

Desa dibawa kepemimpinan Andi Mauragawali berhasil meraup pendapatan hingga Rp 26 miliar dari hasil produksi padi. Dengan luas lahan sekitar 1400 hektare dan rata-rata produksi gabah mencapai 7 ton per hektare, pertanian di desa ini menunjukkan potensi besar untuk terus berkembang.

Kepala Desa Bontonyeleng Andi Mauragawali mengungkapkan keberhasilan ini dalam bincang-bincang di kantornya Kamis kamis 17 April 2025.

Opu sapaan akrab Andi Mauragawali menegaskan bahwa pencapaian ini tidak terlepas dari kerja keras petani serta penerapan sistem pertanian yang semakin modern dan efisien.

 

“Kami bersyukur atas hasil panen tahun ini. Ini membuktikan bahwa pertanian di Desa Bontonyeleng memiliki prospek yang cerah jika dikelola dengan baik, ” ujar Opu.

Keberhasilan panen ini juga didukung oleh faktor cuaca yang relatif stabil sepanjang musim hujan, serta bantuan bibit unggul, infrastruktur jalan tani yang dulunya petani harus mengeluarkan biaya untuk angkut hasil panen mereka ke jalan raya dari biaya Rp.10.000 perkarung saat ini berkisar Rp.5.000 perkarung.

Selain itu, program pendampingan bagi petani dalam hal teknik budidaya juga berkontribusi besar terhadap hasil yang optimal.

Opu menjelaskan bahwa pendapatan Rp 26 miliar tersebut merupakan perkiraan dari harga gabah di pasaran saat ini, yang berkisar antara Rp 6.500 per kilogram.

Namun, ia juga mengakui masih ada tantangan yang perlu dihadapi, terutama terkait infrastruktur irigasi dan akses pemasaran yang lebih luas. Oleh karena itu, pemerintah desa berencana untuk memperkuat kerja sama dengan pihak terkait guna meningkatkan sarana pertanian dan distribusi hasil panen.

“Kami ingin memastikan bahwa petani tidak hanya mendapatkan hasil yang melimpah, tetapi juga memiliki akses pasar yang lebih baik sehingga harga gabah tetap stabil, ” tambahnya.

Selain berfokus pada produksi padi, Desa Bontonyeleng juga tengah mengembangkan sistem pertanian terpadu dengan menanam kacang tanah, cabai dan sejumlah tanaman lainya, Hal ini bertujuan untuk menjaga kesuburan tanah dan memberikan tambahan pendapatan bagi petani.

 

Masyarakat setempat menyambut baik pencapaian ini dan berharap pemerintah desa terus mendukung sektor pertanian dengan kebijakan yang berpihak pada petani.

Bahkan mantan anggota DPRD ini mengaku masih ada sekitar 200 hektar lahan pertanian di desa Bontonyeleng yang belum panen.

Salah satu petani, Ramli mengaku sangat terbantu bantuan benih padi dari pemerintah sebanyak 2 tong kepada petani.

“Dulu hasil panen kami tidak sebesar ini. Tapi setelah ada bimbingan dan bantuan dari pemerintah desa, produksi kami meningkat pesat, ” ungkapnya.

Dengan potensi besar yang dimiliki, Desa Bontonyeleng kini menjadi salah satu sentra produksi padi yang menjanjikan di Kabupaten Bulukumba Ke depan, pemerintah desa berencana memperluas lahan pertanian dan memperkenalkan teknologi pertanian yang lebih canggih untuk meningkatkan produktivitas.***