RUBRIK.co.id,Bulukumba-Orang tua dari seorang siswa sekolah menengah pertama (SMP) swasta di Bulukumba melaporkan dugaan penganiayaan yang terjadi pada anaknya yang dilakukan oleh petugas Taruna Siaga Bencana (Tagana) Dinas Sosial Bululumba yang bernama Reza Pahlewi.
AKP Barry Juana Putra Kasat Reskrim Polres Bulukumba, membenarkan pihaknya telah menerima laporan dari Dahlia binti Ambo orang tua korban yang berinisial RA tersebut dan akan menindak lanjuti kasus ini.
“Jika laporan ini benar adanya terlapor akan kita jerat dengan pasal berlapis yakni pasal 351yang mengatur tentang penganiayaan dan pasal khusus kekerasan terhadap anak.” Ungkap AKP Berry kepada sejumlah wartawan Selasa 3 Desember 2019.
Berdasarkan keterangan dari pelapor sebelumnya, Akp Barry menyampaikan dugaan penganiayaan ini terjadi di dalam kelas salah satu sekolah menengah pertama (SMP) swasta tempat di mana Korban bersekolah.
Terlapor Reza yang diduga Oknum petugas Tagana tersebut mendatangi langsung korban di sekolahnya dan meninju kepala korban berulang kali.
Terpisah, Salah seorang Saksi mata yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan terlapor melakukan tindakan kekerasan disinyalir karena tidak terima adik perempuannya dihina oleh korban.
“Adik perempuan dari terlapor ini teman satu sekolah dengan korban, berawal karena candaan dengan ucapan yang dirasa melecehkan kemudian sang adik mengadu ke kakaknya Reza, kemudian karena mungkin merasa adiknya dilecehkan secara verbal oleh korban maka dia mendatangi RA dan memukulnya di dalam kelas.” Jelasnya
Menurutnya juga, Reza yang menggunakan baju kaos bertuliskan Tagana tiba-tiba saja masuk ke areal sekolah tanpa meminta izin terlebih dahulu ke pihak sekolah.
“Sebenarnya masalah ini bisa diselesaikan oleh pihak sekolah tetapi si-pelaku ini tidak menghiraukan hal tersebut kemudian langsung melakukan tindakan kekerasan terhadap siswa kami.” Ungkap saksi mata yang juga sebagai guru di sekolah tersebut.
Diketahui, Resa Pahlewi yang sebagai terlapor ini adalah alumni dari sekolah tersebut, sehingga guru-guru yang sudah lama mengajar di sana juga mengenalnya.
Sampai berita ini ditulis belum ada keterangan dari pihak terlapor maupun dari institusi tempat terlapor bekerja. (QL)
Komentar