RUBRIK.co.id,BULUKUMBA- Kelangkaan pupuk mulai dirasakan hampir semua petani di Kabupaten Bulukumba.Pupuk bersubsidi yang disediakan pemerintah hilang dipasaran. Untuk mengganti ke pupuk non subsidi petani harus merogoh kocek lebih dalam.
”Saya mencari di kelompok tani tempat saya kosong. Mencari di luar juga sulit, meskipun ada harganya agak mahal pak,”ujar Nuryadin warga kecamatan Rilau Ale Rabu 1 Juli 2020 kepada Rubrik.co.id
Sejumlah petani di kecamatan Rilau Ale mengeluhkan sulitnya mendapatkan pupuk bersubsidi. Kesulitan mendapatkan pupuk dirasakan sejak beberapa minggu lalu. Jenis pupuk yang mengalami kekosongan antara lain Urea.
Sementara perbandingan harga pupuk bersubsidi dengan yang non subsidi sangat timpang. Seperti pupuk Ponska bersubsidi Rp 120 Ribu sedangkan non subsidi Rp 135 Ribu. Sedangkan Urea bersubsidi Rp 95 Ribu khusus kelompok tani, Urea non subsidi Rp 115 Ribu.
Nuryadin menyampaikan kelangkaan pupuk terjadi sejak beberapa minggu lalu. Karena sangat sulit mendapat pupuk bersubsidi, dia kesulitan menjalani masa pemupukan. Seharusnya saat ini sudah mulai melakukan pemupukan tahap dua. Tetapi di lapangan pupuk jenis urea dan ponska sangat langka.
Dia menjelaskan untuk mendapatkan pupuk jenis urea dan ponska harus beli non subsidi dengan harga yang cukup tinggi. Selain itu mencari di sekitar desanya juga sulit.
”Ini dapatnya agak mahal hampir Rp 150 Ribu, carinya di daerah Tanon pupuk ponska ini,” kata dia.
Sebelumnya bupati Bulukumba AM Sukri Sappewali mengatakan sudah mendapat laporan adanya kelangkaan pupuk bersubsidi dikalangan petani.
Menurut Bupati kalau dirinya telah berkordinasi dengan dinas terkait untuk segera turun langsung kelapangan untuk mengecek informasi kelangkaan tersebut.
“Saya telah minta dinas yang bersangkutan baik pertanian maupun dinas perdagangan untuk mengecek kelangkaan ini langsung kelapangan,” Kata Sukri.(**)
Komentar