RUBRIK.co.id,BULUKUMBA- Cengkeh menjadi salah satu komoditas bahan campuran rokok. Sayangnya, kenaikan harga rokok tidak sejalan dengan harga cengkih.
Di Desa Bontonyeleng, petani cengkih mengeluh karena harganya makin anjlok. Untuk cengkeh kering, petani hanya bisa menjual dengan harga Rp55- 60 ribu per kilogram (kg)-nya.
Seperti yang dialami Afrizal (33), warga Desa Bontonyeleng , Menurut dia, turunnya harga cengkeh terjadi sejak satu bulan terakhir saat petani mulai panen. Merosotnya harga cengkih sangat tajam. Dari harga Rp 110 ribu per kg kini hanya laku dijual seharga Rp 60 ribu saja.
“Turunnya hampir setengah harga dari harga normal,” ucapnya.
Tidak hanya harga cengkeh kering, yang basah juga sama sekarang harga 1 kg hanya Rp 17 ribu. Harga standar yang basah bisa sampai Rp 25 ribu per kg. Meski bukan sebagai tanaman utama, cengkeh biasanya menjadi penghasilan tambahan.
Setidaknya bisa menjadi modal saat bercocok tanam atau untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
“Kalau harga turun, pemasukan untuk modal tanam dan kebutuhan sehari-hari jadi berkurang,” ucapnya.
Selama ini petani seperti Afrizal mengandalkan cengkeh sebagai pemasukan tambahan , beberapa orang menggunakannya untuk modal tambahan saat menanam padi.
Sayangnya, Afrizal tidak terbiasa untuk menyimpan cengkeh berlama-lama sambil menunggu harganya naik. Padahal, cengkeh ini bisa tahan lama bila simpan. Dia tidak bisa menunda penjualan karena terdesak kebutuhan.
“Kalau petani lainnya banyak yang menyimpan sampai harganya naik lagi,” katanya.
Untuk penjualan, Afrizal tidak pernah bingung. Setiap musim panen seperti ini, selalu saja ada tengkulak yang datang mencari cengkih ke desanya. Yang kini menjadi kendala bagi petani cengkih adalah harganya selalu turun setiap kali panen. “Kalau pemasaran tidak ada masalah,” ucapnya.
Sementara itu petani cengkeh lainya, Najamuddin (44) mengantakan biaya untuk memetik biji cengkeh saat ini juga terbilang sangat mahal, karena petani harus menyewa pemetik cengkeh setiap kali paneng.
” Gaji jasa pemetik cengkeh sekarang juga naik, ironisnya harga cengkeh yang turun, tidak sebanding dengan biaya yang petani keluarkan mulai dari pemetikan sampai proses pengeringan,” Kata Najamuddin. (**)
Komentar